Abstract
Artikel ini merupakan refleksi historis atas Islam, negara, dan masyarakat Indonesia kontemporer. Sikap dan bentuk perilaku umat Islam digunakan sebagai prisma untuk melihat fenomena hubungan agama dengan negara-bangsa. Bentuk perilaku itu berkisar dari sikap yang paling sulit mentoleransi perbedaan-perbedaan betapapun kecilnya, sampai sikap terbuka terhadap apapun jenis pluralitas agama di dalam masyarakat. Bentuk sikap yang pertama menjadi minoritas kecil, dan menunjukkan dirinya melalui beragam perilaku kebencian. Sementara bentuk sikap yang kedua, yang menjadi mayoritas besar bangsa ini, dapat dibagi ke dalam dua kategori. Yang pertama tidak akan pernah ragu mengutuk jenis kekejaman apapun meski mengatasnamakan agama, dan yang kedua memberi kesan bahwa mereka masih sedikit memahami makna dan tujuan aksi kebencian tersebut.DOI: 10.15408/sdi.v18i2.432Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
Downloads
Download data is not yet available.